(14/10/12) Tugu
Pahlawan, Surabaya, Di pagi yang sangat cerah dengan terik
matahari yang menyengat, beribu-ribu orang dari tiap kalangan berkumpul dalam
satu tempat dengan tujuan dapat menyaksikan event yang dilaksanakan setahun
sekali di Jawa Timur, apalagi kalau bukan HARLAH atau Hari Jadi JATIM ke-67
yang tepat diselenggarakan di kota Surabaya. Pada hari itu juga digelarnya
event terbesar dan termegah dalam Harlah JATIM yakni Pawai Budaya 2012 yang mana diikuti oleh seluruh kota di daerah
Jawa Timur. Seperti yang telah dibicarakan diatas, Pawai budaya ini terdiri
dari beberapa kota di JATIM, dan diikuti sekitar 30 kota bahkan lebih. Dalam
pawai budaya ini para peserta perwakilan atau duta dari setiap daerahnya
menyajikan kereta kencana dengan tumpangan beberapa pemusik dan lakon, serta
tak lupa hiasan megah yang melekat disetiap sisi kereta kencana tersebut. Tak
hanya sebatas kereta kencana yang sederhana, bahkan dari peserta pun memberikan
apresiasi dengan mengenakan pakaian adat tradisional mereka dan ditambah dengan
gaya unik dan kostum yang menyilaukan mata.
Nah! Dalam pawai budaya ini juga diharuskan menjaga kekompakan sesame
pemusik, lakon dan juga penggiring / penari, karena pawai budaya ini kebanyakan
memakai tema music yang sangat kental dan dapat menyenangkan hati masyarakat
yang telah susah payah menontonnya walaupun penuh sesak.
Keunikan
lain dalam pawai budaya ini adalah bentuk dari kereta kencana tiap daerah
mereka masing-masing, seperti misalnya Madura
yang kental dengan baju belang merah putih, menghiasi kereta dengan aneka
ragam dan bentuk Naga dan ular, bahkan ada juga yang ayam maupun rajawali, Madiun yang menggunakan seragam khas
biru putih dengan kereta tingat yang disusun layaknya singgasana dan diikuti
oleh penggirng yang memakai baju berhias bulu merak dipunggungnya, lain lagi
juga dengan duta Gresik yang
dipimpin oleh SMANU1 Gresik ini tampil sederhana dengan kereta kencana yang
berbentuk Perahu layar dengan ikon seorang wanita dan anak kecil berdiri
diatasnya, dapat dipahami karena Gresik sendiri mengangkat tema Nyai Ageng Pinatih yang sedang membawa
anaknya bernama Raden Paku/Sunan Giri.
Yup! Lanjut.. Pawai ini dimulai secara kolektif pada Pkl 14.00 WIB dengan start
awal Tugu Pahlawan hingga akhir Pkl
17.00 WIB dan finish di Grahadi/ Kantor
Gubernur JATIM. Setiap perwakilan daerah menyajikan beberapa music dan
penampilan pembuka untuk di unjuk bakatkan kepada para Juri yang berada di
beberapa tempat terutama di depan Tugu Pahlawan dan Grahadi dengan Gubernur
JATIM sebagai juri utamanya. Acara ini juga banyak didukung oleh beberapa
instansi sehingga diharapkan tidak mengganggu jalannya perjalanan para
masyarakat dalam aktivitasnya, tetapi kelemahannya ialah kemacetan total yang
terjadi di seluruh perbatasan dan jalan Surabaya, hingga akhir acara Pkl 18.00
WIB dan jalanan pun kembali seperti semula. (Vic/Yoland/Lim/Qin)
0 comments:
Post a Comment